Kamis, 20 April 2017

BENARKAH CINTA INI KARENA ALLAH?

            Ada seorang temanku yang berkata, “Is, dosa gak kalau kita berkata kepada seorang gadis jika kita mencintainya karena Allah?”. Lalu aku bertanya balik kepada temanku itu, “Memangnya cinta karena Allah yang kau maksud itu seperti apa?”. Temanku menjawab bahwa dia tidak tahu dan meminta padaku untuk menjelaskan seperti apa sih cinta karena Allah itu.
            Ibaratnya kita ingin beli pensil karena ingin menulis, tapi kita tidak tahu apa itu menulis. Ketika ditanya, kenapa kamu membeli pensil, jawabannya adalah karena ingin menulis, namun ketika ditanya apa itu menulis, malah tidak bisa menjawab. Saat itu, sebenarnya aku ingin tertawa lepas dan terbahak-bahak, tapi sepertinya itu tidak baik untuk kulakukan. Nah, pada kesempatan kali ini aku akan membahas seperti apa sih cinta karena Allah itu? Apa sih makna dari kata “Aku Mencintaimu Karena Allah?”.
            Cinta adalah suatu perasaan yang timbul dari rasa kasih sayang. Setiap individu pasti memiliki rasa cinta dan kasih sayang. Namun perasaan itu sering kali disalahgunakan oleh kaum muda zaman sekarang. Tidak hanya kaum muda, orangtua pun terkadang menyalahgunakan arti cinta yang sesungguhnya pada nafsu sementara. Kebanyakan dari kita tidak mengerti apa hakikat cinta yang sesungguhnya.
            Rasa cinta adalah fithrah yang dimiliki oleh setiap orang. Hal tersebut sangatlah wajar. Namun, perasaan tersebut menjadi tidak wajar ketika disalahgunakan. Banyak akibat buruk yang ditimbulkan dari menyalahgunakan cinta. Ada orang yang patah hati hingga tak mau merasakan cinta lagi dan memilih menyendiri seumur hidupnya, ada yang malah menjadi LGBT, ada yang berselingkuh, bercerai, dan bahkan ada yang saling membunuh hingga membunuh dirinya sendiri. Itulah akibat dari cinta yang tidak wajar. Contoh kongkrit dari cinta yang tidak wajar adalah pacaran, ttm-an, selingkuh, hts, baper-baperan, dll.
            Dalam Islam, cinta diatur sangat apik. Cinta yang dijelaskan Islam yang kuketahui itu tidak mengenal rupa, finansial, keturunan, pekerjaan, status sosial, ataupun yang lainnya. Dalam Islam, cinta adalah hal yang halal dan diridhoi selagi cinta tersebut dalam jalur Islam. Cinta yang sejati adalah cinta kepada-Nya dan cinta karena-Nya. Namun seperti apa sih cinta karena Allah itu?
            Contoh sederhananya seperti ini, ada seorang pemuda yang membeli mobil karena si A. Tentu saja karena alasannya si A, maka mobil itu digunakan untuk membuat pemuda itu bertambah dekat dengan si A. Kalau saja mobil itu digunakan untuk berselingkuh dengan si B atau digunakan untuk balapan, apakah menjadi benar bila pemuda itu membeli mobil karena si A?
Contoh lain, misalkan ada pemuda yang berkata pada seorang gadis bahwa dia mencintai gadis tersebut karena orangtuanya. Ada banyak kemungkinan yang terjadi, bisa jadi dia mencintai gadis itu karena dijodohkan oleh orangtuanya, bisa jadi karena gadis itu sangat baik pada orangtuanya dan sangat menyayangi orangtuanya, dan bisa jadi karena hal-hal lainnya yang berkaitan dengan orangtua si pemuda itu. Ada banyak kemungkinan yang terjadi. Sehingga dengan tidak disadari pemuda tersebut akhirnya mencintai gadis itu. Namun, cintanya pada si gadis bukan karena sikapnya yang baik ataupun rupanya yang cantik. Akan tetapi karena rasa cinta si pemuda pada orangtuanya. Kalau saja dia bersikap baik, tapi sikap baiknya untuk orangtua yang lain, tentu pemuda itu tidak akan mencintai gadis itu. Dan juga bila si gadis itu tidak lagi mencintai orangtua pemuda tersebut, sudah pasti cinta si pemuda pun akan hilang karena gadis itu tak lagi mencintai orangtuanya.
Apakah kau mengerti apa yang kusampaikan tadi?
Jadi seperti ini, maksudnya tentu saat kau mencintai seseorang karena Allah tentu alasannya agar kau bertambah dekat dengan Allah. Kalau malah jadi melanggar aturan Allah dengan berpacaran, tentu itu tidak bisa disebut mencintai karena Allah. Mengapa? Karena kau telah melanggar ketentuan-Nya. Kau malah mengikuti kata setan untuk berpacaran. Sebenarnya cintamu itu karena Allah atau karena setan?
Hal ini tentu akan sama saja saat kau berkata mencintai seseorang karena Allah. Bukan berarti saat kau merasa dialah jodohmu, itu artinya kau mencintainya karena Allah. Bukan, tentu saja itu bukan. Itu adalah keinginan nafsu dari bisikan setan. Beristigfarlah. Cinta yang seperti itu adalah cinta karena nafsu yang mengaku-ngaku karena Allah, dan itu bohong. Jangan mudah tertipu.
Bila ada yang mengatakan seperti itu, coba kau tanyakan apa itu mencintai karena Allah. Cinta seperti apa itu? Bila ia tidak bisa menjawab, dan inti jawabannya tidak sama dengan apa yang kusampaikan, maka itu bohong. Sama halnya seperti orang yang ingin membeli pensil karena ingin menulis, tapi setelah ditanya apa itu menulis dia tidak paham. Tentu sangat jelas sekali kebohongannya. Lalu, dari mana dia tahu istilah menulis itu. Mungkin saja karena dia hanya mendengar dan sepertinya terdengar begitu keren tanpa tahu apa-apa arti dari kata tersebut sehingga ia hanya mengikuti saja.
Bila ada yang mengatakan, aku mencintaimu tanpa alasan. Karena cinta tidak butuh alasan. Nah, hal itu pun hanyalah bualan kosong. Cinta yang seperti itupun adalah cinta dari nafsu, bukan cinta karena Allah. Cinta karena Allah adalah cinta yang memiliki alasan, dan alasannya adalah Allah.
Hal ini pun bukan berarti karena kau merasa Allah memberikan rasa cintamu pada dia, sehingga kau merasa inilah cinta karena Allah. Tentu saja bukan. Itu hanya dugaanmu saja. Bisa saja rasa cinta itu datang dari setan. Ibaratnya seperti ini, ada yang memberikanmu kucing dan kau menyukai kucing tersebut. Kau menyukai kucing tersebut karena kau yakin bahwa kucing itu pemberian dari A karena dia sangat baik dan kaya raya. Padahal, belum tentu itu dari A. Bisa saja itu dari S, dan S memberimu kucing yang terkena rabies. Karena kau menyangka itu dari A, maka kaupun tambah menyayanginya. Suatu hari, kau tergigit kucing itu dan kau terkena penyakit berbahaya, lalu kau menyalahkan A. Dalam kasus ini, apakah A bersalah? Tentu saja tidak. Kaulah yang bersalah. Kesalahanmu adalah dugaanmu yang tidak benar.
Cinta karena Allah adalah cinta yang kau tujukan kepada seseorang karena orang tersebut mencintai Allah pula, karena orang tersebut rajin beribadah kepada Allah pula, dan karena Allah memberimu orang itu sebagai jodohmu. Sehingga ketika orang itu tidak lagi mencintai Allah, tidak lagi beribadah pada Allah, maka cinta itu pun akan hilang. Itulah makna dari mencintai karena Allah.
            Sebelumnya, aku tadi memberikan statement bahwa mencintai karena Allah juga alasannya karena Allah memberimu orang itu sebagai jodohmu. Hal itu bukan berarti saat kau merasa seseorang adalah jodohmu, maka kaupun mencintainya. Tidak, itu sangatlah salah besar. Seseorang yang disebut jodoh adalah ketika orang tersebut sudah menjadi pasangan halalmu. Jadi, meskipun perilaku dari jodohmu itu luar biasa naudzubillah-nya, rupa dari jodohmu tidak seperti yang kau inginkan, tapi kau tetap bertahan karena dialah jodohmu di dunia. Alasan dari rasa cintamu bukan orang itu, tapi karena Allah yang memberi orang itu sebagai suami/isterimu. Satu hal yang perlu diketahui, bila ada seseorang yang mengatakan “Aku mencintai-Mu karena Allah” akan tetapi tidak menikahimu namun malah memacarimu, percayalah itu hanya omong kosong, bohong, hanya bullshit belaka. Jangan percaya.
            Lalu, bila cinta seperti itu yang diajarkan oleh Islam, bagaimana caranya agar kita bisa memiliki cinta yang seperti itu? Bagaimana kita bisa mendapatkan jodoh bila tidak pacaran terlebih dahulu? Bukankah zaman sekarang sulit sekali bila tidak pacaran dulu?
            Nah, jawabannya akan aku jelaskan di postingan selanjutnya dengan judul “Bagaimana Menjemput Jodoh?”. Tunggu saja tanggal mainnya. Jazakallahu Khairan.

......... coming soon
Bersabarlah. Jika ada yang mengatakan kapan menikah? Jawablah dengan tersenyum dan katakan, Insya Allah nanti saat waktunya tiba, karena Insya Allah, Allah telah merencanakan pernikahanku dengan sangat sempurna.
Insya Allah, ketika aku telah sampai pada lembaran yang menyimpan kisah pernikahanku.
Insya Allah nanti, saat waktunya telah tiba akupun pasti akan menikah.
Sampai saat ini aku pun tak tahu kapan waktu itu tiba, itu masih menjadi sebuah rahasia dan teka-teki. Sekarang adalah waktuku untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan sebaik-baiknya untuk menjemput pernikahan suci yang telah Allah rencanakan itu.
Setiap kejadian telah tertulis indah dalam buku-Nya. Allah telah menulis takdir kita akan rezeki, jodoh, dan kematian dengan sangat apik.
Allah telah menentukan tanggal pernikahan kita semua dalam tulisan-Nya yang agung. Tugas kita hanya perlu membaca, membaca dan membaca terus apa yang telah Dia tulis itu melalui kehidupan sehari-hari dengan rasa syukur dan sabar.
Sekali lagi, bersabarlah untuk tetap membaca setiap lembaran kehidupan ini, karena nanti pun kau akan sampai pada lembaran yang kau ingini. Lembaran yang mengisahkan peristiwa pernikahanmu yang suci dan diridhoi. Semangat!

*Insya Allah yang dimaksud adalah Insya Allah yang artinya Jika Allah mengizinkan. Bukan Insya Allah orang Sunda, hehe.
0

Mimpi Abiyyah


“Jika tidak ada kisah yang sesuai dengan keinginanku, maka lihatlah aku yang akan menulis sendiri kisahku!”
(Abiyyah, 2016)
Setiap melihat tulisanku itu, rasanya seperti ada hutang yang menanti ingin dibayar. Kau tahu kan, rasanya ditagih hutang malunya seperti apa? Aku pun malu, karena sejak aku menulis dan menempel tulisan itu, tidak ada secuil perubahan pun yang aku lakukan.
Entahlah apa yang selama ini aku kerjakan. Jangankan untuk menulis, membereskan kamar saja aku tidak sempat. Kamarku kini sudah kembaran dengan kapal pecah. Buku-buku tergeletak dimana-mana, piring dan gelas belum dibersihkan, baju belum dicuci, bahkan rambutku pun belum di keramas. Sebenarnya, aku ini gadis macam apa sih? Kalau ada mama, pasti aku sudah diomelin abis-abisan. Aku terkadang heran dengan diriku sendiri, “Aku ini mau jadi apa kalau terus begini?”.
“Allahu Akbar.. Allahu Akbar”
Allahu Akbar! Suara adzan sudah terdengar, dan sedari pagi aku hanya sibuk dengan, dengan apa ya aku sibuk? Aku pun tak tahu. Dasar aku, cita-cita ingin jadi penulis yang bisa menginspirasi, memotivasi, tapi apa ini? Diriku pun kurang motivasi. Dasar pemalas!
Jangankan untuk berkarya, mandi saja belum. Apa yang harus aku lakukan? Huh.. perut juga lapar. Aku sekarang ngapain ya?
“Dhaaaarr!”
“Astagfirullahal ‘adzim!” Faiha tersentak kaget. Gadis berkerudung biru itu balik memukul lembut badan temannya yang super jahil itu. “Duh, Lastri kamu ngagetin aja sih!”
“Hehehe, maaf ukhty cantik. Sedang apa dari tadi diem terus sendiri?” tanya Lastri sambil mendorong kursi untuk dia duduki.
“Sedang apa ya? Sedang apa.. sedang apa.. sedang apa sekarang? Sekarang sedang apa sedang apa sekarang?” jawab Faiha malah nyanyi.
“Dih, malah nyanyi. Suara itu aurat, loh! Shutt!”
“Kan gak ada ikhwan, wleeekk!”
“Beneran ih, lagi apa Fay?” tanya Lastri lagi.
“Kepo banget yah nih anak. Ini, aku lagi beresin novel Mimpi Abiyyah” jawab Faiha sambil menunjukkan laptopnya.
“Oh.. hehe. Eh Fay, tahu gak?”
“Enggak”
“Ih kamu mah..” tiba-tiba handphone Lastri berbunyi, “..bentar ya Fay!”
“Assalaamu’alaikum. Iya ummi, ini Lastri lagi di beranda bareng Faiha. Belum ummi, belum Lastri sampaikan. Iya ummi. Wa’alaikumussalam”
“Umimu, Tri?” tanya Faiha.
“Iya Fay”
“Ada apa?”
---...---
Abiyyah tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Begitu pun dengan Faiha. Ceritanya tentang Abiyyah terpotong sejak kehadiran Lastri. Faiha tidak berminat lagi meneruskan cerita mimpi Abiyyah. Kini, dia sedang memikirkan dirinya sendiri, dia memikirkan mimpinya sendiri.
“TingTong!” handphone Faiha berbunyi, mengantarkan pesan dari Lastri.
“Assalamu’alaikum Fay, nanti malem ummiku main ke kosanmu. Mau ngobrol katanya.”
Faiha bingung menanggapinya bagaimana. Dia saat ini benar-benar ingin sendiri. Ya, sendirian.
“Wa’alaikumussalaam. Iya mangga, Lastri. Fay tunggu. Salam buat ummi” balas Faiha.
Faiha bingung harus berbuat apa. Dia menuju kamar mandi dan mengambil wudhu. Saat ini Faiha ingin menyampaikan kegamangannya dan bermunjat kepada Rabbnya. Ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Ada dua mimpi yang kini dua-duanya berada di hadapannya. Tapi, dia harus memilih salah satu, dan merelakan salah satunya lagi.
“Ya Allah.. ya Tuhanku.. Yang Maha Penyayang diantara para penyayang. Berilah aku petunjuk-Mu. Mana yang harus kupilih, mimpiku atau menggenapkan imanku? Bila salah satunya harus kurelakan, maka buatlah hatiku ikhlas merelakannya.”
---...---
“Jadi begini Fay.. Aku haus, hehe. Minta minum dulu dong”
“Euh, kamu. Bentar atuh ya” jawab Faiha sambil mengambil 2 gelas teh manis dan kue-kue kering.
“Jadi begini Fay, kakak aku.. Mas Fadlie kemarin baru pulang dari Turki. Ummi menyuruh mas Fadlie cepet nikah, terus mas Fadlie minta saran calonnya siapa. Ya sudah deh, aku tawarin kamu” ucap Lastri sambil minum teh manis dan menggigit kue-kue kering dari Faiha.
“Uhuk!” Faiha tersedak kaget. Segera ia simpan gelas yang dipegangnya.
“Aku, Las?” hatinya benar-benar berdebar. Aku? Faiha tahu siapa Mas Fadlie, dia juga sempat punya rasa kepada Mas Fadlie. Faiha benar-benar senang, tapi ia langsung ingat pada formulir di dalam lemarinya. Rona wajah kebahagiaannya seketika memudar. Mengapa secepat ini? Batin Faiha.
“Kenapa emang, Fay? Kamu gak suka sama Masku? Masku kurang ganteng?”
“Bukan begitu, Lastri. Ada sesuatu yang gimana ya, aduh aku bingung ngejelasinnya” ucap Faiha gelisah.
“Kamu sedang suka sama ikhwan lain? Atau sudah ada yang melamar kamu?”
“Bukan, bukan itu masalahnya..”
“Lalu kenapa? Masku baik kok, dia juga hafal 30 juz, sudah lulus S2 di Turki lagi, dia juga sudah punya pekerjaan”
“Iya aku tahu, masmu orang yang hebat”
Aku tahu itu semua, Tri. Masmu itu orang yang luar biasa akhlaknya, baik hatinya, luas ilmunya, taat agamanya.. tapi, aku tidak ingin menikah saat ini. Aku masih memiliki mimpi. Iya aku tahu, dengan menikah pun aku bisa melanjutkan mimpiku. Tapi, mimpiku ini lain, Lastri. Aku ingin berpetualang, mengajar di daerah terpencil.. Aku ingin mengabdi dulu pada negeri ini.
Aku  sudah merencanakan ikut program “Mengajar Indonesia” tahun ini sejak 3 tahun yang lalu. Aku sudah merancang segala sesuatu yang akan kulakukan nanti. Tapi, kau tahu kan, salah satu persyaratannya ialah belum menikah dan tidak menikah selama mengikuti program itu, kau tahu, kan? Kalau aku menikah, aku tidak akan pernah bisa mengikuti program itu. Kalau saja masmu datang 1 tahun lagi, setelah program itu selesai, Lastri. Tentu aku sudah sangat siap. Aku bahkan sudah sangat siap. Ya Allah, bagaimana ini?
“Lalu kenapa Fay? Fay? Fay?!” Lastri membuyarkan pikiran Faiha.
“Eh, iya?”
“Kamu mau gak ta’aruf sama Mas Fadlie? Kalau enggak, aku mau nawarin ke Fatimah” ucap Lastri agak kesal pada Faiha.
Fatimah? Gadis cantik dan shalehah itu, duh beruntung sekali dia jika menikah dengan Mas Fadlie. Tapi bagaimana ini, ya Allah. Mimpiku sudah kurancang dengan begitu indah. Aku sudah menantikan mengikuti program “Mengajar Indonesia” tahun ini. Tapi, ah.. mungkin aku terlalu serakah dan Allah tidak menyukai sifatku yang buruk itu.
Orang seperti mas Fadlie sulit untuk ditemukan lagi. Kalau aku menolak, sudah pasti aku wanita yang sangat merugi. Tidak, aku tidak akan memberikan mas Fadlie pada Fatimah. Meskipun Fatimah adalah sahabatku. Masa sih, mas Fadlie tertolak hanya karena mimpi konyolku? Lagian, menikah itu ibadah. Aku bisa membangun mimpiku yang baru bersama mas Fadlie. Aku harus menulis kisahku! 
“Aku ngobrol dulu sama bunda dan Allah dulu yah” ucap Faiha tersenyum.
---...---
“Faiha sayang, maaf ya ummi mengganggu nak Faiha” ucap umminya Lastri.
“Enggak kok ummi. Tadi sore, Faiha emang pusing dan lagi ingin sendiri. Tapi sekarang pikiran Faiha sudah jernih ummi.”
Ummi menatap Faiha dengan lembut. Seperti ada sesuatu yang sedang dirasakan oleh Faiha. Ummi takut jika tawarannya pada Fadlie menjadi beban untuk Faiha. Tapi, wajah Faiha malam ini begitu cerah ceria.
“Memangnya, tadi sore pusing kenapa? Gara-gara Fadlie?” tanya Ummi. Rona wajah Faiha memerah seketika, kepalanya menunduk.
“Duh ummi, Faiha malu.”
“Jangan malu sayang, bilang saja sama ummi kalau Faiha tidak mau sama Fadlie. Tidak apa-apa.”
Faiha langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan spontan. Bukan itu ummi, dia ingin menjelaskan bahwa bukan karena itu. Akhirnya, ia pun mengangkat wajahnya yang sedari tadi menunduk.
“Bukan begitu ummi. Faiha tahu siapa mas Fadlie. Laki-laki seperti mas Fadlie itu tidak layak ditolak. Faiha juga senang tadi mendengar berita itu dari Lastri. Tapi..” Faiha ragu melanjutkan. Tapi, ia harus tetap melanjutkan kalimatnya. “Tapi, tadi itu Faiha ingat dengan formulir untuk ikut program Mengajar Indonesia tahun ini. Faiha tadinya niat mau mengirimkan formulir itu besok. Nah, salah satu syaratnya itu belum menikah dan tidak menikah selama mengikuti program. Untung, Faiha belum kirim ya ummi” ucap Faiha tersenyum.
“Ummi senang mendengarnya. Tapi, bagaimana atuh mimpi kamu itu yang apa tadi, Mengajar Indonesia?”
“Tidak apa-apa ummi, kan nanti Faiha bisa membangun mimpi yang baru lagi sama mas Fadlie, hehehe”
Ummi tersenyum mendengarnya. Sekarang sudah jelas apa duduk masalahnya.
Keesokan harinya Faiha dan Fadlie menjalani prosesi ta’aruf di rumah Faiha di Bogor. Baru seminggu kemudian, Fadlie dan keluarganya datang melamar Faiha. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk menikah di bulan Juni.
---...---
Abiyyah memutuskan hubungannya dengan Riko. Dia kini sadar bahwa pacaran adalah sesuatu yang dilarang oleh Tuhan. Abiyyah kini mulai berbenah diri. Dia bukan lagi Abbiyah yang dulu. Tidak ada lagi Abbiyah pemalas. Abbiyah menatap jernih masa depannya dengan kejernihan perilaku barunya. Ia ingin mimpi-mimpinya terwujud dengan dekapan keimanan dan kecintaan pada Allah Subhanahu wa Ta’alla.
“Lagi apa, ay?” tanya seorang pria sambil memeluk istrinya dari belakang.
“Lagi ngelanjutin Mimpi Abiyyah, say” jawab Faiha singkat. Laki-laki yang berada di belakangnya adalah mas Fadlie. Kini mereka telah menjadi suami istri.
“Mimpi Abiyyah? Siapa Abiyyah?” tanya Fadlie penasaran. Ia sekarang duduk di depan Faiha sambil menyeruput coklat panas Faiha.
Faiha mengambil coklat panasnya, dan minum dari bekas bibir Fadlie. Matanya tidak lagi tertuju pada laptopnya, tapi pada suaminya.
“Jadi, Abiyyah itu adalah gadis pemalas yang aku tulis di novel aku. Dulu, sebelum nikah sama kamu, aku sudah menulis novel judulnya Mimpi Abiyyah, jadi sekarang aku mau melanjutkan Mimpi Abiyyah” jawabnya sambil tersenyum kemudian matanya tertuju lagi pada laptopnya.
“Kalau mimpi kamu apa?”
“Mimpi aku.. nikah sama kamu, hehe” jawab Faiha sambil ketawa. Fadlie pun tersenyum mendengarnya. Tapi, ia ingin tahu apa mimpi Faiha. Karena mereka baru seminggu menikah, jadi masih belum tahu bagaimana kondisi masing-masing pasangannya.
“Dulu, sebenarnya aku ingin ikut program Mengajar Indonesia. Aku ingin mendirikan sekolah luar biasa di daerah terpencil dan terpelosok di Indonesia.”
“Terus? Kamu ikut program itu?”
“Tadinya, aku mau ikut. Sehari sebelum aku mau mengirimkan formulir pendaftarannya, Lastri datang untuk menyampaikan kamu mau melamarku. Jadi aku membatalkan mengirim formulir itu, deh”
“Kenapa?”
“Karena, salah satu syarat dari program itu ialah tidak boleh menikah sebelum dan selama mengikuti program”
Fadlie merasa bersalah pada Faiha. Mimpi Faiha telah gugur karenanya. Faiha melihat gelagat itu, langsung ia menjelaskan bahwa ia tidak pernah menyesal menikahinya.
“Tapi, aku bahagia kok. Aku lebih baik kehilangan mimpiku daripada kehilangan kamu” ucapnya sambil nyengir. Fadlie mencubit halus hidung Faiha.
“Dasar gombal!” ucap Fadlie. Mereka pun saling tertawa satu sama lain.
---...---
Faiha dan Fadlie memutuskan untuk kembali ke Bandung dan tinggal di kosan Faiha untuk sementara. Faiha membereskan barang-barangnya dan menyiapkan sarapan untuknya dan Fadlie, setelah sholat Subuh. Fadlie masih tilawah Qur’an saat itu. Ketika makanan sudah siap, Faiha memanggil Fadlie untuk makan bersama.
“Tahu gak, apa yang membuat aku sangat bahagia?” tanya Faiha.
“Apa itu?” tanya suaminya.
 “Aku tidak perlu memutar mp3 Misyari Rasyid untuk dengerin Al-Qur’an. Suruh kamu aja! Suara kamu lebih aku sukai daripada suara mp3” ucap Faiha nyengir.
“Tahu gak, apa yang membuat aku bahagia?” Fadlie bertanya balik.
“Apa itu?” tanya istrinya.
“Aku tidak perlu liat acara tv ataupun iri dengan kisah romantis para nabi. Aku sudah dapetin wanita cantik, sholehah, genit, dan pandai menggombal yang tiada duanya di dunia” kata Fadlie sambil tertawa.
Faiha tersipu malu. Selepas makan, mereka pun bersiap untuk pergi ke Bandung. Mereka berdua mengendarai motor bersama, tentu saja Fadlie yang mengendarai.
Hari ini, gerimis turun membasahi. Langit berwajah muram. Tapi dua insan yang telah halal itu tetap bahagia bagaimana pun kondisi alam saat itu. Fadlie mengendarai dengan cukup cepat tetapi tetap waspada. Faiha mengingat-ingat kejadian saat Lastri datang ke kosannya. Seandainya dia memilih melanjutkan mimpinya, mungkin dia tidak akan sebahagia ini. Dia sangat bersyukur kepada Allah yang Maha Kuasa. Tiba-tiba hatinya berpuisi:
Cinta
Terima kasih ya Allah,
Telah memberiku dia
Mimpiku, akan kulukis indah
Bersamanya..
Motor yang dibawa Fadlie masih melaju dengan cepat. Angin semakin kencang, dan gerimis semakin membesar. Faiha memeluk Fadlie dengan erat. Tiba-tiba, di belakang, sebuah truk tronton kehilangan kendalinya. Remnya blong dan menabrak dengan brutal kendaraan-kendaraan di sekitarnya, termasuk motor yang dikendarai Fadlie dan Faiha. Faiha terlempar ke aspal sejauh 10 meter, dan Fadlie tegilas truk yang besar itu.
“Ya Allah.. inikah akhir hidupku?” ucap Faiha dalam hati. Ia tidak bisa melihat dengan jelas. Orang-orang mengerumuninya.
---...---
Tut.. Tut.. Tut..
Suara pendeteksi jantung berbunyi di samping Faiha. Selang kecil ada di lengannya dan satu lagi masuk ke dalam hidungnya. Keningnya memakai perban, begitu pun dengan kaki dan tangannya. Matanya perlahan membuka. Di sampingnya ada bunda dan ummi yang sedari tadi menungguinya. Air mata keluar mengalir di pipi Faiha, dengan terbata dia memanggil bunda dan umminya.
“Bundaa.. Ummi..”
“Iya sayang, bunda di sini” ucap bunda sambil menangis. Ummi mengenggam tangan Faiha. “Ummi juga disini, sayang.”
“Faiha sakit. Ini pasti rumah sakit.”
Ummi dan bunda tak kuasa menahan tangis mereka. Lastri yang sedang duduk di kursi pun terus menangis.
“Mas Fadlie mana?” tanya Faiha lagi.
Bunda tidak tahu harus berkata apa. Kondisi Faiha sedang sangat buruk saat ini. Bunda tidak ingin Faiha semakin terpuruk.
Ummi mengambil sebuah kotak yang ada dekat Lastri.
“Sebelum kecelakaan itu, Fadlie mengirimkan ini lewat agen pengiriman, nak. Dia ingin kamu melihatnya.”
“Kenapa mas Fadlie mengirimkan ini, ummi? Mas Fadlie mana?” tanya Faiha semakin menangis.
“Mas Fadlie.. sudah tenang di sisi Allah, sayang” kata Bunda sambil menangis.
Faiha pun semakin menangis dalam pembaringannya.
---...---
Sudah satu tahun, semenjak kepergian mas Fadlie, Faiha kini tinggal di rumah ummi. Ummi meminta Faiha untuk tidak lagi tinggal di kosan, karena Faiha pun kini telah menjadi anak ummi. Faiha masih harus tinggal di Bandung, menyelesaikan studinya. Dan kini, Faiha tidak pernah menangis lagi atas kematian suaminya.
“Faiha, ummi minta maaf ya, sayang!” suatu hari ucap ummi kepadanya.
“Maaf kenapa ummi?”
“Karena ummi, kamu tidak bisa melanjutkan mimpimu. Terus kini, kamu malah menjadi janda” lanjut ummi sambil tersedu.
 “Tidak ummi” Faiha menggeleng. “Ini sudah menjadi takdir Faiha. Mungkin mimpi Faiha tidak bisa Fay capai, tapi Faiha akan melanjutkan Mimpi Abiyyah.” Ucap Faiha tersenyum dan optimis.
“Abiyyah? Siapa itu?” tanya ummi.
“Abiyyah itu gadis pemalas di novelnya Faiha. Doakan Faiha agar menjadi penulis ya ummi.” Pinta Faiha sambil tersenyum. “Kotak yang diberikan mas Fadlie itu ada sebuah DVD-nya ummi. Di DVD itu, mas Fadlie menyemangati Faiha untuk melanjutkan mimpi Abiyyah dan memotivasi Faiha untuk menjadi penulis. Faiha tidak sedih lagi saat itu dan Faiha tidak pernah menyesal menikahi mas Fadlie.”
“Entah bagaimana jadinya kalau Faiha tidak menikah dengan Mas Fadlie, Faiha mungkin akan menyesal seumur hidup Faiha karena menyia-nyiakan orang sholeh seperti mas Fadlie. Mimpi dan cita-cita Faiha bisa Faiha rajut kembali ummi. Tapi, kalau hati.. merajutnya kembali pun menyakitkan ummi. Insya Allah, Faiha bahagia.”
“Kalau Faiha mau menikah lagi, ummi tidak keberatan, Nak. Kamu masih sangat muda.”
“Tidak ummi. Faiha tidak akan menikah lagi. Faiha akan menunggu mas Fadlie di Surganya Allah. Makasih ya ummi, sudah mau menjadi mertua Faiha.” Faiha tersenyum.

Ummi menyeka air matanya, ia melihat ketegaran di mata menantunya itu. “Masyaa Allah, Faiha.” Ucap ummi, “Terima kasih juga, nak, sudah mau jadi menantu ummi.” Ummi pun memeluk Faiha sambil bercucuran air mata.
0

STOP UMBAR KECANTIKANMU, UKHTI!

Entah harus darimana aku memulainya. Tapi, inti dari apa yang akan kusampaikan ialah berhentilah mengumbar kecantikanmu, saudariku. Aku menyampaikan hal ini karena jujur dari lubuk hati yang paling dalam, aku sangat menyayangimu, ukhti. Insya Allaah, aku menyayangimu karena Allaah.
Sebelum-sebelumnya aku memang tidak memusingkan tentang masalah memajang foto selfie di sosial media. Toh itu adalah hak setiap orang dan menurutku itu bukanlah hal yang haram. Mau upload atau tidak, semuanya tergantung dari keinginan masing-masing.
Terkadang, aku juga sering bingung dengan beberapa akhwat yang kata-katanya terasa sinis menasihati pada akhwat lain yang masih sering mengupload fotonya. Kenapa sih mereka fanatik begitu, kenapa sih kata-katanya sinis seperti itu. Tapi, ya sudahlah.. aku tidak ingin peduli dengan hal itu, karena setiap orang tentu punya pemikirannya sendiri, dan ya sudah sih aku tidak peduli.
Namun, kejadian hari ini membuatku berpikir bahwa aku harus peduli.
Aku harus peduli pada jutaan akhwat yang masih polos memajang foto cantiknya, dan aku harus peduli terhadap cara menasihati yang seharusnya tidak menyakiti.
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Semoga tidak ada yang tersakiti karena tulisan ini.
Ukhti, pernah mendengar tidak bahwa katanya otak perempuan dan otak laki-laki itu berbeda? Kalau aku sering, dan jujur aku tidak pernah mengerti apa maksud dari pernyataan tersebut. Terlebih, aku sering tidak mengerti karena yang banyak menyampaikan hal itu adalah seorang ustad, yang tentunya adalah seorang laki-laki. Mereka berkata bahwa, “Otak laki-laki dan perempuan itu berbeda. Andaikan seluruh perempuan tahu apa isi pikiran laki-laki, tentu mereka akan menutupi seluruh auratnya.”
Jujur, aku tidak mengerti. Memangnya semengerikan apa sih otak laki-laki? Terus apakah ustad itu juga pikirannya mengerikan seperti itu?
Tapi, hari ini sepertinya aku mulai paham.
Bukan bermaksud su’udhon kepada para kaum Adam, namun memang mungkin semua otak laki-laki itu menyeramkan bagi perempuan. Laki-laki sholeh saja, pikirannya mengerikan apalagi laki-laki hidung belang yang tak pernah menjaga pandangan dan selalu jelalatan melihat yang aduhai.
Mohon maaf bagi para ikhwan, tapi hal ini adalah hal yang kurasakan. Pikiran kalian memang mengerikan, khususnya untukku. Aku berpikir seperti ini bukan untuk men-generalisasi dari satu pengalaman. Tapi memang banyak yang mengatakan bahwa pikiran kaum Adam itu mengerikan bila melihat wanita yang cantik rupawan.
Aku terkadang sering heran, mengapa sih aku masih sering digodai ketika lewat di jalan, padahal aku sudah sangat sangat tertutup (menurut pendapatku). Kau tahu kan bagaimana penampilanku saat ini? Sudah seperti ninja hatori. Hanya dua buah mata saja yang terlihat, yang lainnya tertutup rapat.
Gangguan-gangguan seperti, “teteh assalamu’alaikum”, “kenalan dong teh”, atau “teh, mau kemana? Sini dianterin..” memang tidak pernah aku tanggapi. Ah, biarkan saja mereka dengan celotehan-celotehannya, nanti juga diam sendiri. Tapi, untuk gangguan hari itu, menurutku sangat mengerikan, membuatku menangis semalaman, membuatku gemetar tak karuan, dan takut hingga sampai kosan.
Waktu itu aku ditolong oleh seseorang, aku tidak akan menceritakan dengan detail bagaimana kejadiannya karena bagiku ini adalah aib, tapi semoga teman-teman muslimah semua dapat mengambil pelajaran dari pengalamanku yang mengerikan ini.
Singkatnya seperti ini, aku ditolong oleh seseorang dan kemudian tiba-tiba dia memegang tanganku dengan cara yang tidak pantas dilakukan. Astagfirullah.. astagfirullah.. astagfirullah.. aku kaget dan ingin segera pulang. Sontak saat itu aku langsung mengangkat tanganku itu dan menaruhnya di depan mulutku. Aku takut. Ternyata dia menolongku hanya untuk ngemodus, bukan karena mengharapkan ridho Allaah. Astagfirullah..
Aku masih ingin menangis jika mengingatnya. Pokoknya aku merasa sangat kotor, aku tidak mampu menjaga diriku dengan baik, aku berdosa! Ya Allaah..
Memang sih, bagi sebagian orang paling mikirnya, “Heleh, cuma pegang tangan aja”.
CUMA?
CUMA kau bilang?
Itu tuh pintu masuk setan dalam menggoda manusia agar terjerumus ke dalam dosa zina yang lebih besar. Itu tuh pintu setan untuk menjerumuskan manusia ke dalam dosa dan neraka.
Memangnya kau senang dipegang tangan oleh orang yang tidak dikenal? Apa coba kesan pertama yang dirasakan? Belum apa-apa sudah pegang-pegang, astagfirullah...
Makanya Rasul bersabda bahwa, seorang laki-laki lebih baik ditusuk oleh jarum besi panas daripada menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya.
Hal yang ah, tidak bermanfaat dan tidak berarti seperti pegang tangan saja, bagi laki-laki itu sangat waw dan begitu mereka inginkan, apalagi yang lainnya. Naudzubillah..
Aku tidak mengerti, apa sih istimewanya pegangan tangan? Mengapa mereka begitu menginginkannya?
Tentunya hanya para kaum Adamlah yang tahu jawabannya, dan bagiku tentu itu sangat mengerikan jika aku tahu apa alasannya hingga mereka sangat menginginkannya.
Cuma pegangan tangan loh, bukan hal yang begitu penting kan, bagi kita kaum perempuan? Tapi bagi mereka.. mereka itu sangat ingin memegang tangan halus kita.
Makanya mungkin ini alasannya mengapa Rasulullah Sholallohu ‘Alaihi Wassalam bersabda bahwa orang yang dicintai oleh Allaah adalah laki-laki yang diajak berzina oleh wanita yang sangat cantik tapi dia menolaknya karena takut pada Allaah Subhanahu Wa Ta’alla. Laki-laki seperti itu sangat jarang. Dia dicintai Allaah karena dia mampu mengendalikan dirinya sendiri. Hebat!
Ukhti, bayangkan ini mah! Yuk berpikir logis!
Pegangan tangan saja sudah membuat mereka berangan-angan, apalagi hal lainnya seperti memandangi foto cantik kita. Entah apa yang ada dalam pikirannya.
Dulu aku sering upload foto ke sosial media, dan lucunya ada beberapa laki-laki yang ngechat, “teh, fotonya cantik, izin save yah”.
Dulu aku tidak mengerti, untuk apa sih nge-save foto orang. Tidak ada kerjaan. Ya sudahlah terserah anda saja. Tapi sekarang aku mengerti kenapa.. dan aku menyesal pernah mengizinkannya, bahkan yang lebih kusesalkan ialah aku sering meng-uploadnya.
Sudah kodratnya, perempuan ingin dilihat dan laki-laki ingin melihat.
Tapi, jika tidak ada ikatan yang halal, tentu ini menjadi sebuah dosa yang mengalir untuk yang melihat dan yang ingin dilihat.
Stop umbar kecantikanmu, ukhti.
Yuk, kita belajar berhijab dengan benar! Baik hijab yang memang benar hijab kita pakai dan juga hijab yang bermakna konotatif. Hijab itu penutup, yuk kita tutup diri kita dengan penutup yang benar. Ketika kita berhijab, berarti kita memakai penutup. Bila tutup itu diumbar ke media sosial, lantas apa gunanya penutup itu?
Untuk yang belum berhijab, hayu ini mah harus berhijab. Karena berhijab adalah kewajiban setiap muslimah. Aku sayang dengan teman-teman semua. Aku saja yang berpakaian seperti ini mendapat perlakuan seperti itu. Apalagi teman-teman yang jelas cantiknya sangat sangat terlihat.
Dan yang sudah berhijab, istiqamahkan hijabnya. Hijab itu dipakai bukan untuk unjuk kecantikan. Justru hijab itu menutup kecantikan agar terjaga dengan apik. Jika berhijab tapi masih ingin dilihat, lalu apa fungsi hijab ukhti?
Yuk berhijab dengan baik, ukhti. Kita bantu para ikhwan untuk menjaga pandangannya. Kita bantu para ikhwan mengendalikan hawa nafsunya. Meskipun tidak secara langsung, tapi insya Allaah, Allaah tahu kok niat kita.
Memang, tidak ada dalil yang mengharamkan mengupload foto. Karena zaman dahulu memang tidak ada foto dan instagram. Tapi, meskipun demikian bisa jadi itu menjadi sumber dosa bagi kita karena ada beberapa pria yang kotor pikirannya. Tentu kita tidak mau, kan yaa? Yuk ah ukhti, kita jaga diri kita seoptimal dan semaksimal yang kita bisa.
Semoga Allaah senantiasa mencurahkan hidayah dan kasih sayang-Nya kepada kita semua dan afwan untuk segala kesalahan dari perkataan yang menyakitkan.
0

Selasa, 18 April 2017

Cerebral Palsy

Hasil gambar untuk cerebral palsy

Pengertian Cerebral Palsy
Bagi teman - teman yang menyukai dunia anak berkebutuhan khusus, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah cerebral palsy. Tapi, tahukah teman - teman apa itu cerebral palsy?
Cerebral palsy berasal dari kata cerebrum yang berarti otak besar dan palsy yang berarti kelumpuhan, sehingga  secara harfiah dapat diartikan sebagai kelumpuhan otak. Cerebral palsy juga dapat berarti sebagai serangkaian kondisi dan gejala yang diakibatkan oleh kerusakan pada otak, yang biasanya terjadi sebelum, selama, atau sesaat setelah kelahiran. Menurut Soeharso (1982), cerebral palsy merupakan suatu cacat yang sifatnya gangguan-gangguan atau kelainan-kelainan dari fungsi otot dan urat saraf (neuromuscular disorder), dan yang disebabkan oleh sebab-sebab yang terletak di dalam otak.
Ciri utama dari anak yang menderita cerebral palsy adalah gangguan pada kemampuan motorik. Hal ini disebabkan karena otak yang mengalami kerusakan terletak pada bagian frontalis yang berada di dekat parietalis. Bagian otak ini merupakan pusat pengendalian fungsi motor. Sehingga, meskipun kondisi fisik, otot, atau saraf pada bagian motorik tidak mengalami kecacatan, namun karena kerusakan pada bagian otak tersebutlah yang mengakibatkan penderita sulit mengendalikan gerakan tubuh.
Namun, perlu diketahui pula bahwa biasanya penderita cerebral palsy tidak hanya mengalami gangguan motorik saja. Banyak diantara penderita cerebral palsy yang juga mengalami masalah pada penglihatan, pendengaran, kecerdasan, dan lain sebagainya yang disebabkan oleh kerusakan otak yang dialaminya.
              
Klasifikasi Cerebral Palsy
Anak dengan hambatan cerebral palsy dibagi menjadi beberapa kelompok yang didasarkan atas penggolongan menurut derajat kecacatan, topografi, dan fisiologi.

Penggolongan menurut derajat kecatatan
Menurut derajat kecacatannya cerebral palsy dibagi menjadi :
a.      Golongan ringan
Mereka yang termasuk cerebral palsy golongan ringan adalah mereka yang dapat berjalan tanpa menggunakan alat, berbicara tegas, dapat menolong dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat hidup bersama-sama dengan anak normal lainnya, meskipun cacat tetapi tidak mengganggu kehidupan dan pendidikannya. Mereka memiliki kecanggungan umum pada gerak motorik dan ketidakseimbangan.
b.      Golongan sedang
Mereka yang termasuk golongan sedang adalah mereka yang membutuhkan treatment/latihan khusus untuk bicara, berjalan, dan mengurus dirinya sendiri, golongan ini memerlukan alat-lat khusus untuk membantu gerakannya, seperti brace untuk membantu penyangga kaki, kruk/tongkat sebagai penopang dalam berjalan. Dengan pertolongan secara khusus, anak-anak kelompok ini diharapkan dapat mengurus dirinya sendiri. Mereka yang termasuk golongan sedang terlihat memiliki gaya berjalan yang tidak seimbang, lemah, dan limbung.
c.       Golongan berat
Mereka yang termasuk ke dalam golongan berat adalah mereka yang sebagian besar memiliki kemampuan fisik terganggu, sehingga membutuhkan perawatan dalam ambulasi, bicara, dan menolong dirinya sendiri, mereka tidak dapat hidup mandiri ditengah-tengah masyarakat.

Penggolongan menurut topografi
Penggolongan cerebral palsy menurut topografi digolongkan menjadi:
a.      Monoplegia
Kelumpuhan terjadi pada satu anggota gerak saja, misalnya kelumpuhan pada kaki kanan saja.
b.      Diplegia
Kelumpuhan terjadi pada dua anggota gerak, misalnya kelumpuhan kedua tangan atau kelumpuhan kedua kaki.
c.       Triplegia
Kelumpuhan terjadi pada tiga anggota gerak, misalnya kelumpuhan terjadi pada tangan kanan dan kedua kaki.
d.      Hemiplegia
Kelumpuhan terjadi pada salah satu sisi/bagian tubuh, misalnya kelumpuhan pada kaki kanan dan tangan kanan.
e.       Kuadriplegia
Kelumpuhan terjadi pada empat/seluruh anggota gerak dan terkadang wajah, misalnya kelu mpuhan pada kedua tangan dan kedua kaki. Kuadriplegia dapat disebut juga dengan tetraplegia.
f.       Paraplegia
Kelumpuhan terjadi pada bagian bawah tubuh, misalnya kelumpuhan pada tungkai kaki.

Penggolongan menurut fisiologi
Penggolongan cerebral palsy menurut fisiologi dibagi menjadi :
a.      Spastik
Tipe spastik ditandai dengan adanya gejala kekejangan atau kekakuan pada sebagian atau seluruh otot tubuh. Penderita akan terlihat memiliki gerakan-gerakan yang lambat dan canggung. Seringkali lengan dan kaki yang terkena layuh, serta lidah, mulut dan faring dapat terkena juga, sehingga berpengaruh kepada kemampuan bicara, makan, bernapas, dan menelan. Sebanyak 70% - 80% kasus cerebral palsy berada pada tipe ini. Tipe spastik ini disebabkan oleh kerusakan dan cedera pada traktus piramidalis dan merusak umn (upper motor neuron). Biasanya anak cerebral palsy tipe spastik juga memiliki kemampuan kognitif yang rendah, tingkat kecerdasannya tergantung dari tingkat kerusakan otak yang dimilikinya.
b.      Athetoid
Tipe athetoid ditandai dengan gerakan-gerakan yang tidak terkontrol (involuntary movement), terdapat pada kaki, lengan, tangan, atau otot-otot wajah yang lambat bergeliat-geliut tiba-tiba dan cepat. Dalam sebagian besar kasus gerakan yang tidak terkontrol pada otot wajah dan lidah menyebabkan anak tampak menyeringai dan selalu mengeluarkan air liur. Penderita juga mengalami koordinasi otot bicara. Cerebral palsy athetoid ini terjadi pada 10 – 20% kasus cerebral palsy. Pada tipe ini kerusakan terjadi pada sistem motorik ekstrapiramidal atau hingga ke ganglia basalis. Namun, untuk kemampuan kognitif pada tipe atetosis tidak mengalami hambatan.
c.       Ataxia
Tipe ataxia ditandai dengan gerakan-gerakan yang tidak terorganisasi, dan gangguan keseimbangan. Penderita akan memiliki kesulitan dalam memulai berdiri, dan duduk, serta memiliki pola berjalan dengan tungkai kaki melebar, dan kadang-kadang tidak teratur. Seringkali keterampilan motorik halus yang memerlukan koordinasi mata dan tangan pun ikut terganggu. Bentuk cerebral palsy ini terjadi pada 5 – 10% kasus cerebral palsy. Kerusakan terjadi pada cerebellum dan kemampuan kognitif pun terhambat.
d.      Tremor
Tipe tremor ditandai dengan adanya gerakan-gerakan kecil yang tanpa disadari dengan irama tetap. Gerakan tersebut disebut juga dengan gerakan ritmis, dan dapat terjadi pada kepala, bola mata, tungkai, dan bibir. Pada tipe ini pun tingkat kemampuan kognitif yang dimiliki relatif rendah.
e.       Rigid
Tipe rigid ini ditandai dengan adanya kekakuan otot yang sangat kaku, begitu pula gerakannya, otot terlalu tegang di seluruh tubuh, dan cenderung menyerupai robot ketika berjalan. Selain itu tingkat kemampuan kognitif pun rendah.